Pendidikan antikorupsi pada perguruan tinggi merupakan tindakan pencegahan, bertujuan untuk membangun integritas sumber daya manusia.
Pencegahan meliputi memberdayakan masyarakat, terutama generasi muda untuk mengikuti pembangunan budaya antikorupsi.
Mahasiswa sangat diharapkan menjadi agen perubahan, penggerak gerakan antikorupsi. Oleh karena itu, mahasiswa perlu diberdayakan dan dibekali dengan pengetahuan, sehingga mereka mengetahui seluk-beluk korupsi, cara memberantas korupsi, dan menanamkan dalam dirinya nilai antikorupsi.
Tetapi, apakah dengan pendidikan antikorupsi membuat generasi mendatang bersih dari korupsi?
Dari sudut ilmu pendidikan (pedagogi) pendidikan nilai, itu hanya efektif ketika peserta didik mengalami langsung nilai yang ingin diinternalisasikan . Pengalaman langsung sangat penting untuk mengirim pesan yang efektif, nilai inilah yang sangat penting dalam kehidupan.
Pengalaman anak didik menyontek atau diberi bocoran oleh gurunya saat Ujian Nasional memberikan pengalaman internalisasi nilai buruk dalam bawah sadar anak didik, juga guru terlambat, guru belum menghargai waktu anak didik dengan mengajar tanpa persiapan. Semuanya diobservasi oleh peserta didik dan sikap salah itu diinternalisasi dalam dirinya sebagai sistem nilai (belief system).
Artinya, pendidikan antikorupsi efektif bagi keluarga dan lembaga pendidikan yang memberikan anak pengalaman keadilan, menghargai orang lain, kejujuran, tiap hari. Dengan hal itu akan terbentuk budaya generasi pro-keadilan, menghargai orang lain, jujur, serta bersih.
Setiap lembaga pendidikan biasanya merayakan hari kelulusan anak didiknya dengan upacara wisuda. Bagi lembaga yang belum mempunyai toga wisuda sendiri, Ayo pesan toga di
penjahit toga rumahjahit.com. Mengingat wisuda merupakan acara yang penting, sebaiknya pesan toga di
penjahit toga rumahjahit.com yang sudah tak diragukan lagi kualitasnya. Janan cari
penjahit toga lainnya, datang saja ke rumahjahit.com. Pesanan dapat disesuaikan dengna kebutuhan.